Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habsah

Apa arti Hijrah ?
Hijrah adalah pindah dari satu tempat ke tampat yang lain. Nabi Muhammad Saw. mengetahui bahwa Ashhimmah An-Najasyi, adalah seorang raja dari Negeri Habasah yang adil dan tidak mau menzhalimi seorangpun. Maka Nabi Muhammad Saw. memerintahkan kaum muslimin agar hijrah ke Habasah.

Peristiwa hijrah ke Habasah ini terjadi dalam dua tahap:

1. Hijrah ke Habasah tahap pertama.

Pada bulan Rajab tahun ke-5 Kenabian serombongan kaum muslimin Mekah berhijrah ke Habasah untuk pertama kali. Dalam tahap pertama itu rombongan terdiri dari 10 orang pria dan 5 orang wanita. Di antara mereka adalah: Utsman bin Affan bersama istrinya Ruqayyah (putri Nabi Muhammad Saw.), Abu Hudzaifah beserta istrinya Sahlah binti Suhail bin Amr, Zubair bin Awwam, Mush’ab bin Umair, Abu Salamah beserta istrinya yang bernama Ummu Salamah binti Abu Umaiyyah, Utsman bin Madz’un, Abdurahman bin Auf. Rombongan hijrah ini dipimpin langsung oleh Utsman bin Affan. Dalam perjalanan hijrah ini mereka berangkat secara diam-diam, mereka keluar dari Mekah dengan berjalan kaki menuju pantai.

Kemudian naik ke sebuah perahu yang terapung di Pelabuhan Shuaibah yang siap mengantarkan mereka menuju ke Negeri Habasah untuk menghindari kemurkaan dan kebiadaban kafir Quraisy. Di Negeri Habasah mereka disambut dengan ramah dan penuh persahabatan. Ini adalah pertama kali ajaran Islam tiba di Afrika. Kemudian Raja Habasah menempatkan mereka di Negash yang terletak di sebelah utara Propinsi Tigray. Wilayah yang kemudian menjadi pusat penyebaran Islam di Habasah.

Setelah kurang lebih tiga bulan menetap di Habasah dan mendapat perlindungan, para sahabat mendapat kabar bahwa masyarakat Mekah telah memeluk Islam. Maka beberapa sahabat di antaranya Utsman bin Madz’un kembali ke Mekah. Ternyata kabar yang mereka terima adalah berita bohong. Keadaan di Mekah ternyata belum aman, maka mereka kembali ke Habasah bersama rombongan yang lain. Rombongan inilah yang kemudian termasuk dalam rombongan hijrah ke Habasah tahap ke dua.

2. Hijrah ke Habasah tahap kedua.

Hijrah ke Habasah pada tahap kedua ini dipimpin oleh Ja’far bin Abi Talib. Rombongan ini terdiri dari 83 pria dan 18 wanita. Mengetahui hal itu, kafir Quraisy segera mengirimkan utusannya, yaitu Amr bin Ash dan Imarah bin Walid menghadap Raja Habasah. Kedua orang itu meminta agar Raja Najasyi mengusir umat Islam dari Habasah.
Apa yang terjadi kemudian? 
Bagaimana sikap Raja Najasyi? 
Permintaan Amr dan Imarah itu ditolak oleh raja Najasyi dan para sahabat tetap tinggal di negeri itu hingga Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Namun tidak semua sahabat kembali berkumpul dengan Nabi Muhammad Saw. Sebagian dari mereka memutuskan untuk menetap di Habasah untuk mengembangkan agama Islam disana. Setelah itu banyak penduduk Habasah yang memutuskan untuk memeluk Agama Islam.

Kegiatan
Ayo, diskusikan dengan kelompokmu!
 Ayo, ceritakanlah hasil pengamatanmu!

Aku Bisa
“Aku harus belajar bersikap adil dan suka menolong.”

Hati-Hati
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua  adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabur (sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).

Hikmah
“Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui.” (Qs.An-Nahl : 41)

0 Response to "Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habsah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel