Materi IPA Kelas 3 Bab 2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Agar dapat hidup sehat, makhluk hidup memerlukan pemeliharaan dan perawatan diri yang baik. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan, antara lain, makan secara teratur dan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit. Jenis-jenis makanan apa saja yang diperlukan oleh makhluk hidup? Bagaimana pula cara-cara mencegah serangan penyakit? Perhatikan uraian berikut!

1. Makanan Bergizi Seimbang

Untuk mencapai pertumbuhan yang sehat, anak harus mendapatkan makanan yang bergizi seimbang. Selain itu, jumlah makanan yang diberikan harus sesuai dengan usia dan postur tubuhnya. Dalam perkembangan selanjutnya, anak balita akan tumbuh menjadi remaja kemudian menjadi dewasa. Pada remaja dan orang dewasapun, jumlah makanan yang seimbang harus tetap diperhatikan agar tubuh tetap sehat.

Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi tersebut terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Pernahkah kamu mendengar istilah empat sehat lima sempurna? Apakah artinya?

Perhatikan jenis makanan yang kamu makan tiap hari! Makanan tersebut umumnya terdiri atas nasi, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan. Dengan makan jenis-jenis makanan seperti di samping, maka kebutuhan

tubuhmu terhadap zat-zat gizi akan terpenuhi. Mengapa? Karena nasi mengandung karbohidrat, lauk-pauk mengandung protein dan lemak, sayuran serta buah mengandung vitamin dan mineral.

Makanan yang lengkap kandungan gizinya inilah yang disebut empat sehat. Apabila ditambah dengan susu, maka sempurnalah zat gizinya sehingga disebut empat sehat lima sempurna.

Makanan yang kita makan harus beraneka ragam susunannya. Mengapa? Karena tubuh kita memerlukan banyak zat gizi yang terdapat di dalam berbagai makanan. Hal ini bertujuan untuk menjaga tubuh kita agar tidak kekurangan gizi.

Selain makan makanan yang bergizi, kita juga harus makan secara teratur. Keteraturan itu meliputi keteraturan waktu, keteraturan jumlah, maupun keteraturan tata cara memakannya. Jika kita makan secara teratur, maka kesehatan tubuh kita akan terjaga.

2. Beberapa Contoh Penyakit Akibat Kekurangan Gizi

Pemerintah Indonesia telah berusaha keras mengentaskan kemiskinan penduduknya. Namun, masih terdapat di sejumlah daerah yang penduduknya menderita kekurangan gizi. Penyakit akibat kekurangan gizi ada beberapa macam, antara lain, gondok, hemofilia, kwasiorkor, rabun senja, beri-beri, skorbut, dan rakitis.

1) Gondok

Penyakit gondok disebabkan kekurangan mineral yodium. Gejala yang timbul pada orang yang menderita penyakit ini adalah adanya pembengkakan di bagian leher. Penyakit ini dapat dicegah dengan banyak makan makanan yang mengandung yodium. Misalnya, makanan yang diberi tambahan garam dapur beryodium.

2) Hemofilia

Penyakit hemofilia disebabkan kekurangan vitamin K. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Artinya, penyakit ini diwariskan dari orang tua. Gejala yang timbul pada orang yang menderita penyakit ini adalah apabila terjadi luka, darah yang keluar akan sukar membeku. Penyakit hemofilia dapat dicegah dengan banyak makan makanan yang mengandung vitamin K, seperti sayuran.

3) Kwasiorkor (Kekurangan Protein)

Penyakit kwasiorkor disebabkan kekurangan protein secara terus-menerus. Gejala yang timbul pada orang yang menderita penyakit ini adalah badan sangat kurus dan rambut tumbuh jarang. Penyakit kwasiorkor dapat dicegah dengan makan makanan yang banyak mengandung protein, antara lain tempe, tahu, kacang merah, ikan, hati, dan susu.

4) Rabun Senja

Penyakit rabun senja disebabkan kekurangan vitamin A. Gejala yang timbul pada orang yang menderita penyakit ini adalah penglihatan kabur terutama pada saat sore hari. Penyakit rabun senja dapat dicegah dengan makan makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain wortel, susu, dan hati.

5) Beri-Beri

Penyakit beri-beri disebabkan kekurangan vitamin B. Gejala yang timbul pada orang yang menderita penyakit ini adalah nafsu makan kurang, kesemutan, dan bengkak pada kaki. Penyakit ini dapat dicegah dengan makan makanan yang banyak mengandung vitamin B, antara lain, beras merah dan kacang hijau.

6) Skorbut

Penyakit skorbut disebabkan kekurangan vitamin C. Gejala yang timbul pada orang yang menderita penyakit ini adalah gusinya berdarah dan terdapat luka di bibir. Penyakit skorbut dapat dicegah dengan makan makanan yang banyak mengandung vitamin C, antara lain tomat, jeruk, nanas, dan mangga.

7) Rakitis

Penyakit rakitis disebabkan kekurangan vitamin D. Gejala yang timbul pada orang yang menderita penyakit rakitis adalah kakinya menyerupai huruf O atau X. Penyakit ini dapat dicegah dengan makan makanan yang banyak mengandung vitamin D dan sering berjemur di bawah sinar matahari pagi.

3. Perawatan Kesehatan Manusia

Kesehatan manusia perlu dijaga agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Manusia, terutama anak balita, mudah terserang penyakit. Hal ini terjadi karena sistem pertahanan tubuh anak balita belum bekerja secara sempurna. Sistem pertahanan tubuh berfungsi untuk melawan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Salah satu upaya untuk menjaga agar anak balita tetap sehat adalah membawa anak balita ke balaibalai pengobatan. Balai pengobatan yang dapat dituju, antara lain, posyandu, puskesmas, rumah sakit, rumah praktek dokter, atau balai kesehatan masyarakat. Di dalam balai pengobatan tersebut, anak balita akan diperiksa kesehatannya dan/atau diimunisasi.

gambar POSYANDU
gambar POSYANDU

Imunisasi adalah suntikan kekebalan terhadap suatu penyakit. Contoh imunisasi yang biasanya diberikan, antara lain imunisasi BCG, imunisasi DPT, imunisasi polio, dan imunisasi campak. Imunisasi BCG berguna mencegah penyakit TBC. Imunisasi DPT berguna mencegah penyakit dipteri, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi polio berguna mencegah penyakit polio. Imunisasi campak berguna mencegah penyakit campak. Pemberian imunisasi biasanya dilaksanakan di posyandu yang terdapat di setiap kecamatan.

Selain pemberian imunisasi, pelayanan kesehatan lain yang diadakan di posyandu adalah penimbangan berat badan, pemberian makanan tambahan, dan penyuluhan kesehatan. Hasil penimbangan berat badan anak balita dicatat di dalam KMS (Kartu Menuju Sehat).

Berdasarkan data yang ditulis di dalam KMS akan dapat diketahui perkembangan berat badan anak balita setiap bulan. Dengan demikian, dapat diketahui apakah berat badannya cenderung naik, tetap, atau turun pada setiap bulannya.

0 Response to "Materi IPA Kelas 3 Bab 2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel