Materi Tematik IPA Kelas 4 Subtema 4 Jenis-Jenis Bunyi dan Telinga sebagai Indra Pendengar
Jenis-jenis Bunyi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari subtema ini siswa diharapkan dapat mengenal jenis-jenis bunyi berdasarkan frekwensinya.
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Banyaknya getaran per detik disebut frekwensi. Satuan frekwensi adalah Hertz ( Hz ). Semakin banya getaran berarti frekwensinya semakin besar, akibatnya bunyi yang dihasilkan terdengar tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, pendengaran telinga manusia normal berada pada frekwensi 20 Hz sampai 20000 Hz. Daerah ini disebut daerah audiosonik. Frekwensi di bawah 20 Hz disebut daerah infrasonik, sedangkan daerah di atas frekwensi 20000 Hz disebut daerah ultrasonik. Jadi, berdasarkan frekwensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu infrasonik, audiosonik dan ultrasonik.
1. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi dengan frekwensi di bawah 20 Hz. Bunyi infrasonik sangat lemah, jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per detik sehingga kita tidak dapat mendengarkan bunyi jenis ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, anjing dan gajah yang dapat mendengarnya. Bunyi jenis infrasonik ini dimanfaatkan pada seismometer ( alat pendereksi gempa bumi ).
2. Audiosonik
Audiosonik adalah bunyi dengan frekwensi antara 20 Hz sampai 20000 Hz. Bunyi pada frekwensi ini yang dapat didengar oleh manusia.
3. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi dengan frekwensi di atas 20000Hz. Bunyi ini sangat tinggi sehingga dapat didengar oleh manusia. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini, misalnya paus, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi jenis ultrasonik dimanfaatkan pada USG ( Ultrasonografi ) dan sonar.
Telinga sebagai indra pendengar
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari subtema ini siswa diharapkan dapat :
1. Mengenal bagian-bagian alat pendengaran dan fungsinya.
Syarat terdengarnya bunyi ada tiga, yaitu adanya sumber bunyi, ada medium untuk bunyi merambat, adanya pendengar bunyi. Manusia sebagai pendengar, maka pada manusia terdapat indra pendengaran, yaitu telinga. Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar?? Gelombang suara masuk melalui telinga luar, lalu, masuk ke membran timpani, lalu membran timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran, lalu getaran diteruskan ke koklea, lalu getaran membuat cairan di rumah siput bergerak, lalu pergerakan cairan merangsang berbagai reseptor rambut di koklea, lalu sel rambut akan bergetar, lalu getaran akan dikirim melalui syaraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls, lalu otak menerima impuls serta menterjemahkannya sebagai suara.
Selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Karena di dalam telinga, lebih tepatnya pada bagian telinga dalam, terdapat vestibula dan kanalis semisirkularis yang berfungsi pada pendengaran, serta koklea yang berfungsi pada keseimbangan.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari subtema ini siswa diharapkan dapat mengenal jenis-jenis bunyi berdasarkan frekwensinya.
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Banyaknya getaran per detik disebut frekwensi. Satuan frekwensi adalah Hertz ( Hz ). Semakin banya getaran berarti frekwensinya semakin besar, akibatnya bunyi yang dihasilkan terdengar tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, pendengaran telinga manusia normal berada pada frekwensi 20 Hz sampai 20000 Hz. Daerah ini disebut daerah audiosonik. Frekwensi di bawah 20 Hz disebut daerah infrasonik, sedangkan daerah di atas frekwensi 20000 Hz disebut daerah ultrasonik. Jadi, berdasarkan frekwensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu infrasonik, audiosonik dan ultrasonik.
1. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi dengan frekwensi di bawah 20 Hz. Bunyi infrasonik sangat lemah, jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per detik sehingga kita tidak dapat mendengarkan bunyi jenis ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, anjing dan gajah yang dapat mendengarnya. Bunyi jenis infrasonik ini dimanfaatkan pada seismometer ( alat pendereksi gempa bumi ).
2. Audiosonik
Audiosonik adalah bunyi dengan frekwensi antara 20 Hz sampai 20000 Hz. Bunyi pada frekwensi ini yang dapat didengar oleh manusia.
3. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi dengan frekwensi di atas 20000Hz. Bunyi ini sangat tinggi sehingga dapat didengar oleh manusia. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini, misalnya paus, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi jenis ultrasonik dimanfaatkan pada USG ( Ultrasonografi ) dan sonar.
Telinga sebagai indra pendengar
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari subtema ini siswa diharapkan dapat :
1. Mengenal bagian-bagian alat pendengaran dan fungsinya.
Syarat terdengarnya bunyi ada tiga, yaitu adanya sumber bunyi, ada medium untuk bunyi merambat, adanya pendengar bunyi. Manusia sebagai pendengar, maka pada manusia terdapat indra pendengaran, yaitu telinga. Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar?? Gelombang suara masuk melalui telinga luar, lalu, masuk ke membran timpani, lalu membran timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran, lalu getaran diteruskan ke koklea, lalu getaran membuat cairan di rumah siput bergerak, lalu pergerakan cairan merangsang berbagai reseptor rambut di koklea, lalu sel rambut akan bergetar, lalu getaran akan dikirim melalui syaraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls, lalu otak menerima impuls serta menterjemahkannya sebagai suara.
Selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Karena di dalam telinga, lebih tepatnya pada bagian telinga dalam, terdapat vestibula dan kanalis semisirkularis yang berfungsi pada pendengaran, serta koklea yang berfungsi pada keseimbangan.
0 Response to "Materi Tematik IPA Kelas 4 Subtema 4 Jenis-Jenis Bunyi dan Telinga sebagai Indra Pendengar "
Post a Comment